Article Detail
Belajar Menjadi Rendah Hati
Belajar Menjadi Rendah hati
“Setelah dilihat oleh saudara – saudaranya, bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf darisemua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah” ( Kej 37:4).
Mungkin kita heran bahwa iri hati masih menimpa orang – orang baik. Jika ingin menjadi orang yang baik , mungkin kita bertanya mengapa Tuhan lebih memberikan sesuatu yang lebih dibanding kita yang menurut kaca mata kita lebih baik dari orang tersebut.Mungkin kita sakit hati kalau orang lain dipuji sementara kita juga patut dipuji.
Iri hati itu disebabkan oleh kesombongan dan sikap mementingkan diri sendiri. Pandangan yang salah ini akan lebih menjadi penghalang untuk semakin mengerti kehendak Tuhan. Bukan tidak mungkin sikap ini akan dibawa sampai mati. Sikap rendah hati hanya bisa dilakukan kalau di dalam hidup kita paling tidak:
- Berbicara sesedikit mungkin tentang diri sendiri.
- Mengurus sendiri persoalan – persoalan pribadi
- Hindari rasa ingin tahu.
- Tidak mencampuri urusan orang lain
- Menerima pertentangan dengan gembira
- Memusatkan kebenaran pada orang lain (tidak memusatkan kesalahan pada orang lain)
- Menerima hinaan dan caci maki.
- Menerima perasaan tak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah.
- Mengalah terhadap kehendak orang lain
- Menerima celaan walaupun anda tidak layak menerimanya.
- Bersikap sopan dan peka, sekalipun seseorang memancing amarah anda.
- Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai.
- Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat walaupun anda yang benar.
- Pilihlah selalu yang tersulit.
( Bunda Teresa)
Mempelajari kalimat diatas mudah dan bisa di hafal , bagi orang yang gemar membaca , tetapi melaksanakan secara nyata perlu latihan rohani yang mendalam, itulah sebabnya membangun karakter jauh lebih sulit daripada membangun intelektualitas seseorang. Untuk itu marilah kita belajar menjadi rendah hati.
Oleh : Drs. B.Setyawahyudi
-
there are no comments yet