Article Detail

KEGIATAN PRAMUKA MEMBENTUK GENERASI MUDA YANG CERDAS, UTUH DAN BERBELA RASA

Kami Pramuka Indonesia

Manusia pancasila

Satya ku kudarmakan

Darma ku kubaktikan

Agar jaya Indonesia

Indonesia Tanah airku

Kami jadi pandumu

 

Deretan lirik tersebut merupakan lagu hymne pramuka yang setidaknya satu kali dalam satu tahun kita nyanyikan bersama. Hymne tersebut begitu sederhana namun memiliki arti yang mendalam. Apa maksud lirik pertama hymne “Kami Pramuka Indonesia”, siapakah yang dimaksud “kami” dalam baris lagu tersebut?.

 

Siapakah yang di sebut Pramuka?

Pramuka singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti orang muda yang suka berkarya, namun yang disebut sebagai Pramuka tidak hanya anak muda. Seperti yang tercantum dalam lirik hymne pramuka “Kami Pramuka Indonesia, manusia pancasila”, lirik tersebut menggambarkan bahwa manusia pancasila berarti manusia yang menggambarkan keanekaragaman budaya, ras, etnis, agama, dan bahasa. Hal ini berarti setiap warga Negara Indonesia tanpa memandang usia, latar belakang keturunan, ras, agama, bahkan profesi dapat disebut sebagai Pramuka.  Mereka semua memiliki kewajiban yang sama untuk mewujudkan trisatya pramuka, yaitu menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, menepati dasa dharma.

 

Dewasa ini kegiatan pramuka difokuskan pada generasi muda pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah. Upaya ini bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian generasi muda yang memiliki iman mendalam, peduli pada sesama, dan berwatak yang baik. Di sebagian besar sekolah, pramuka menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib dan sebagian besar siswa antusias dengan aktivitas pramuka. Perubahan yang nyata  dan terasa bagi siswa yang antusias terhadap pramuka yaitu tumbuhnya sikap mandiri, memiliki daya juang tinggi, kreatif, dan peduli terhadap sesamanya.

 

Berkebalikan dengan siswa yang antusias terhadap pramuka, tidak sedikit generasi muda Indonesia mengikuti ekstrakurikuler Pramuka hanya karena keterpaksaan akibatnya mereka tidak berkembang baik dalam keterampilan maupun kepribadian. Sikap yang tampak yaitu suka mengeluh, tidak suka pada peraturan, kurang mandiri, dan kurang peduli terhadap sesama ataupun lingkungan.

Tidak sedikit siswa mengenal pramuka sebagai ekstrakurikuler yang mengajarkan tali temali, pioneering, mendirikan tenda, belajar sandi morse, dan mencari jejak. Padahal kegiatan pramuka tidak hanya mengajarkan keterampilan-keterampilan tersebut. Ada tiga aspek yang dikembangkan dalam pramuka yaitu pertama, aspek spiritualitas. Iman yang mendalam kepada Tuhan yang Maha Esa. Kedua, aspek kebangsaan. Pramuka sejati menunjukkan cinta tanah air dan mewujudkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, aspek sosial. Pramuka menampilkan sikap berbela rasa terhadap sesama. Keempat, aspek kepribadian. Karaker yang tangguh, bijaksana, bertanggung jawab, cermat, dan santun.

 

Tarakanita dan Pramuka

Yayasan Tarakanita sebagai yayasan katolik yang mengambil bagian dalam misi pendidikan gereja tentunya sangat mengedepankan akademik dan perkembangan karakter dari setiap pribadi yang terlibat di dalamnya. Semangat pendampingan tersebut diwujudkan dalam Nilai Cc5+ antara lain compassion, celebration, competence, conviction, creativity, community, disiplin, jujur, dan Keadilan Perdamaian Keutuhan Ciptaan. Secara singkat, nilai-nilai Tarakanita bertujuan untuk membentuk setiap pribadi menjadi diri yang berbela rasa, berintegritas (utuh), cerdas, dan kreatif.

 

Sehubungan dengan visi-misi, baik Yayasan Tarakanita maupun Pramuka memiliki tujuan yang sama, oleh karena itu Tarakanita mendukung penuh kegiatan Pramuka di setiap unit sekolahnya. Kolaborasi ini diharapkan saling menopang dan mendukung kemajuan perkembangan siswa secara kognitif, pribadi, dan social. Hubungan yang erat ini kiranya tetap membuat siswa mampu menghadapi tuntutan industry 4.0 dengan baik. Mereka menjadi generasi cerdas dan kritis namun tetap memiliki bela rasa dan empati terhadap lingkungannya kelak.

                                                                                                    L.Dian Arvita MPd

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment