Article Detail
Kita Bisa Menjadi Pahlawan dengan Sederhana
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Tertulis dalam Wikipedia, pahlawan (berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu phala-wan yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (:phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara dan agama) adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya membela kebenarat, atau pejuang yang gagah berani. Berangkat dari pengertian ini, bisa dikatakan bahwa orang yang memiliki sifat pahlawan adalah orang yang memiliki keberanian, keteguhan dan daya juang, kerelaan berkorban dan integritas.
Dalam konteks memperjuangkan kemerdekaan, sebutan pahlawan pejuang kemerdekaan merujuk pada orang-orang yang angkat senjata untuk berperang melawan penjajah demi kemerdekaan bangsa. Dalam kerangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sebutan pahlawan tanda jasa ditujukan pada guru yang menjadi pendamping utama ketika para siswa belajar di sekolah. Dalam kaitannya dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan, sebutan pahlawan lingkungan hidup disematkan bagi mereka yang peduli secara konsisten dan kontinyu menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Aku Pahlawan Masa Kini” adalah tema peringatan Hari Pahlawan 2019. Dapat tertangkap jelas dari tema itu bahwa siapa saja bisa jadi pahlawan. Dalam upacara peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, saat membacakan pesan Kemensos, Menristek Bambang Brodjonegoro manyampaikan, “Selain itu peringatan Hari Pahlawan kita bangkitkan semangat berinovasi bagi anak bangsa untuk menjadi pahlawan masa kini sebagaimana tema peringatan Hari Pahlawan tahun 2019: Aku Pahlawan Masa Kini,"
Memperhatikan sejarah bangsa, kita diajak mengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati bukanlah tanpa perjuangan. Berbagai bentuk pengorbanan, harta, benda, bahkan nyawa, diberikan dengan penuh kerelaan. Itu semua dilakukan demi satu cita, merdeka.
Semangat juang dan rela bekorban yang sudah ditunjukkan dan diberikan oleh para pendahulu kita, hendaknya menjadi semangat yang menyala dalam hati kita. Dalam kesempatan yang sama, Menristek menegaskan, “"Kita juga menumbuhkan semangat kepahlawanan dengan cara menorehkan prestasi di berbagai bidang kehidupan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dan membawa nama harum bangsa di mata internasional."
“Aku Pahlawan Masa Kini” memberikan kesempatan yang sangat terbuka bagi kaum muda untuk menjadi pahlawan melalui tindakan-tindakan baik yang nyata, meski sederhana. Ketika terjadi bencana, kita bisa melibatkan diri membantu saudara yang terkena musibah. Untuk menjaga kesatuan bangsa, kita bisa melakukannya dengan tidak menyebarkan ‘hoax’ yang memprovokasi dan melemahkan ikatan persaudaraan. Dalam kaitannya dengan hidup bersama, kita bisa berkontribusi dengan menjaga ketertiban umum dan tidak berbuat anarkis.
Dalam lingkup Tarakanita, nilai-nilai ke-Tarakanita-an membantu kita untuk mewujudnyatakan ‘kita bisa menjadi pahlawan dengan sederhana’. Berbela rasa mengajak kita peduli. Peduli mendorong kita untuk membangun sikap rela berbagi. Berbagi tidak harus memberikan sesuatu yang luar biasa. Kerelaan membagikan kebisaan kita menjadi sesuatu yang bermakna ketika kita lakukan dengan tulus dan memberikan manfaat bagi teman kita. Kita sudah bisa menjadi pahlawan bagi teman kita. Kita bisa menjadi pahlawan (mulai dengan menjadi pahlawan bagi diri sendiri) dengan mensyukuri ‘kebisaan’ yang ada dalam diri kita dan mengembangkannya, lebih jauh lagi berprestasi dengan ‘kebisaan’ kita. Dalam hidup bersama, kita tidak lepas dari peraturan. Melaksanakan tata tertib dengan baik bisa menjadi bukti nyata kita berjiwa pahlawan. Menjalankan tata tertib bukan sekedar patuh dan taat aturan. Di situ kita menunjukkan jiwa besar menghargai orang lain. Menjaga fasilitas bersama pun menjadi perwujudan nyata jiwa kepahlwanan kita. Kita tidak melulu mengedepankan kepentingan diri. Tindakan menjaga milik bersama mencerminkan semangat ugahari – bersahaja, menerima dan menggunakan apa yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Sungguh berjiwa besar.
Kita bisa menjadi pahlawan dengan sederhana ….
Albertus Budi Prasetyo
SMP Tarakanita Solo Baru
-
there are no comments yet