Article Detail

Pengembangan Karakter Melalui Ekstrakurikuler Bola Basket

 Perkembangan saat ini banyak sekolah menjadikan bola basket sebagai kegiatan unggulan dari kegiatan ekstrakurikuler sekolah lainnya. Ada empat alasan mengapa cabang olahraga bola basket menjadi salah satu ekstra kurikuler istimewa pada sekolah-sekolah. Pertama, cabang olahraga ini banyak digemari anak muda. Kedua, banyaknya pertandingan / event yang dapat digunakan sebagai ajang promosi keberadaan sebuah sekolah. Ketiga, olahraga ini dapat menumbuhkan semangat korps secara positif. Keempat olahraga ini dapat digunakan sebagai salah satu sarana pendidikan karakter bagi para peserta didik.

          Menarik sekali perkembangan pribadi menjadi suatu titik fokus perhatian. Perkembangan pribadi dapat diartikan perkembangan karakter, karena salah satu aspek kepribadian adalah karakter.  Sedangkan aspek kepribadian yang lain adalah temperamen, sikap, stabilitas emosional, responsibilitas ( tanggung jawab ) dan sosialisasi.  Karakter generasi muda dewasa ini telah mengalami kemunduran .  Thomas Lickona, pakar psikologi perkembangan anak pada Univesity New York di Cortland, mengatakan terdapat tujuh  unsur karakter esensial yang penting harus ditanamkan kepada peserta didik sebagai generasi muda , yaitu :

  1. Ketulusan hati atau kejujuran ( honesty )
  2. Belas kasih ( compassion )
  3. Kegagahberanian ( courage )
  4. Kasih sayang ( kindness)
  5. Kontrol diri  ( self-control )
  6. Kerjasama ( cooperation )
  7. Kerja keras ( diligence or hard work )

          Dalam naskah akademik ”Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Kementerian Pendidikan Nasional” telah dirumuskan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan atau ditanamkan kepada anak-anak dan generasi muda bangsa Indonesia. Nilai-nilai karakter tersebut ternyata dapat diwujudkan dalam ekstrakurikuler bola basket baik dalam pelaksanaan latihan rutin maupun dalam pertandingan resmi / turnamen.  Nilai-nilai karakter yang dikembangkan antara lain :

1.   Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, saat akan memulai maupun selesai latihan dan pertandingan wasit, pemain dan ofisial selalu memulai dengan berdoa sesuai dengan ajaran agamanya.

2.   Jujur : perilaku yang dilaksanakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan tindakan, para peserta turnamen bola basket harus jujur dalam memenuhi persyaratan lomba misalnya umur dan tanggal kelahiran dilihat dari akte kelahirannya.

3.   Toleransi dan Demokratis : sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya, saat bertanding para peserta ekstrakurikuler bola basket kadang berbeda pendapat dengan teman bahkan pelatih dalam strategi bertanding bagi tim. Hal ini sebagai perwujudan rasa hormat pada orang tua dan guru. Selain itu juga ada diferensiasi sosial dalam tim berupa suku,agama dan etnis. Toleransi yang tinggi antar peserta ekstrakurikuler bola basket menjadikan perbedaan itu menjadi sesuatu yang indah dan dapat menumbuhkan belas kasih ( compassion ) dan kasih sayang ( kindness ) diantara para pemain sebagai mahkluk individu dan sosial.

4.   Disiplin : tindakan yang menunjukkan perilaku tertib waktu yaitu peserta ekstrakurikuler bola basket datang sesuai ketentuan dan berusaha tidak terlambat. Dalam mengikuti turnamen konsekuensi tim akan terkena diskualifikasi bila datang terlambat atau dinyatakan kalah tanpa bertanding. Patuh dan disiplin pada berbagai ketentuan dan peraturan yang berarti tidak berlebihan dalam mengajukan protes.

5.   Kerja keras : perilaku yang menunjukkan usaha sungguh-sungguh para peserta ekstrakurikuler bola basket dalam mempersiapkan tim baik fisik, mental maupun ketrampilan ( skill ) secara individu maupun kerja sama tim. Dalam pertandingan semua tim bekerja keras dengan gagah berani dan pantang menyerah berusaha untuk menang dan diusahakan sampai pertandingan selesai. Kemenangan yang tercapai merupakan kerja keras dan kerjasama semua elemen tim yang terlibat, bukan kesuksesan individu pelatih maupun pemain.

6.   Kreatif : tim saat bertanding selalu berusaha untuk memenangkan pertandingan. Sehingga para pemain dan ofisial harus kreatif dalam menyusun taktik dan strategi bermain.

7.   Mandiri : olahraga bola basket punya ritme permainan yang cepat sehingga memaksa seorang pemain untuk terus bergerak dan memecahkan sebuah masalah dalam hitungan waktu yang singkat. Sehingga melatih kemandirian dan kontrol diri para pemain dalam mengambil keputusan.

 8.  Rasa Ingin Tahu : setiap peserta ekstrakurikuler bola basket berusaha untuk menjadi seorang pemain yang memiliki ketrampilan, mereka terpacu oleh rasa ingin tahunya maka belajar dan berlatih secara bertahap dan terus menerus.

9.   Semangat Kebangsaan dan Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa dan negara.  Dalam kompetisi bola basket saat pembukaan dan final selalu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dengan dibentangkannya bendera Sang Merah Putih. Harapan besar yang ingin dicapai dari kegiatan pembiasaan yang berulang-ulang dan konsisten akan menjadi karakter semangat kebangsaan dan cinta tanah air bagi generasi muda.

10. Menghargai prestasi : penghargaan terhadap prestasi diri akan menimbulkan pride ( kebanggaan ). Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. 

11. Cinta Damai : peserta ekstrakurikuler dan kompetisi bola basket  harus menjaga kondisi yang aman dan damai selama dan sesudah pertandingan meskipun hasil pertandingan mengecewakan timnya sendiri.

          Pengurus PERBASI baik PB, PENGPROV maupun PENGKOT/PENGKAB sebagai bagian masyarakat ikut bertanggungjawab dalam pengembangan karakter generasi muda. Bentuk tanggung jawab pengurus PERBASI  dalam pengembangan karakter yaitu dengan terus menyelenggarakan kompetisi dengan cara yang benar. Benar dalam arti penyelenggaraan maupun aturan permainan dengan berbagai penyempurnaannya serta penerapan aturan permainan yang menjunjung tinggi sportifitas.

          PERBASI  sebagai bagian masyarakat, lewat kompetisi dan pembinaan yang teratur dan berjenjang telah membantu bangsa dalam pengembangan karakter bagi generasi muda. Harapan dari dua lembaga lain penanggungjawab pengembangan karakter bangsa yaitu keluarga dan lembaga pendidikan ( sekolah ), PERBASI terus berusaha untuk membantu pengembangan pribadi ( karakter ) dan profesionalitas para pemain muda yang terlibat yang juga merupakan generasi muda bangsa Indonesia. Ir. Soekarno, Presiden RI pertama mengemukakan pentingnya membangun jati diri bangsa dan jati diri bangsa dibangun melalui pembangunan karakter bangsa atau apa yang disebut Bung Karno sebagai national and character building.

Sebagai permenungan bersama kata-kata bijak berikut ini:
You lose your wealth, you lose nothing,
You lose your health, you lose something,
You lose your character, you lose everything.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment